Senin, 13 Juni 2011

Seorang Pemimpin Yang Baik

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, bahwasanya Rasulullah saw bersabda: 
"Ada tujuh golongan manusia yang kelak akan memperoleh naungan dari Allah pada hari yang tidak ada lagi naungan kecuali naungan-Nya, (mereka itu ialah):

1. Imam/pemimpin yang adil
2. Pemuda yang terus-menerus hidup dalam beribadah kepada Allah
3. Seorang yang hatinya tertambat di masjid-masjid
4. Dua orang yang bercinta-cintaan karena Allah, berkumpul karena Allah dan berpisah pun karena Allah
5. Seorang pria yang diajak (berbuat serong) oleh seorang wanita kaya dan cantik, lalu ia menjawab “sesungguhnya aku takut kepada Allah”
6. Seorang yang bersedekah dengan satu sedekah dengan amat rahasia, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya
7. Seorang yang selalu ingat kepada Allah (dzikrullâh) di waktu sendirian, hingga melelehkan air matanya.
(HR. Bukhari dan Muslim)

                Dari hadits tersebut, imam/pemimpin yang adil merupakan salah satu sifat dari calon penghuni surga. Pada dasarnya, Setiap orang adalah pemimpin dan harus bisa memimpin, minimal memimpin dirinya sendiri.  
              Anda adalah seorang pemimpin. Mungkin Anda berkata, “Saya ini cuma seorang bawahan di kantor..” atau “Saya ini bukan siapa-siapa..”, tapi kenyataan tetap berkata, “Anda adalah seorang pemimpin, titik.”. Contoh termudah, jika Anda seorang laki-laki, Anda adalah seorang pemimpin di rumah tangga. Jika Anda seorang perempuan, Anda adalah seorang pemimpin terhadap putra-putri Anda. Jika Anda belum menikah, Anda bisa menjadi pemimpin bagi teman-teman Anda, dan masih banyak contoh hal-hal lain yang akan menunjukkan bahwa Anda sebetulnya adalah seorang pemimpin. Hanya sekarang pertanyaannya adalah, “Apakah Anda seorang pemimpin yang baik?
                Kepemimpinan atau leadership adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerjasama sesuai dengan rencana demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. So, bagaimana pemimpin yang baik itu??



Seorang Pemimpin Menurut Berbagai Sumber:

Seorang pemimpin adalah pribadi biasa yang kesungguhannya tidak biasa dalam menjadikan dirinya pelayan bagi kebaikan hidup orang banyak. Mario Teguh

Seorang pemimpin yang baik adalah yang bisa membesarkan semangat dan harapan-harapan kepada anak buahnya. Napoleon Bonaparte

One become a leader through doing the work of a leader (seseorang menjadi pemimpin dengan cara melakukan pekerjaan seorang pemimpin). Max De Pree

Siapa pun yang ingin memimpin orang lain pertama-tama harus menguasai dirinya sendiri. Philip Massinger
 
Jika engkau ingin menjadi pemimpin, jangan pernah mengabaikan keharusanmu untuk melayani bagi kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecemerlangan mereka yang kau pimpin. Mario Teguh

Kepemimpinan adalah suatu tindakan, bukan suatu posisi. Donald H. McGannon

Kepemimpinan berurusan dengan upaya untuk menghadapi perubahan. Manajemen berurusan dengan upaya untuk menghadapi kompleksitas. John Kotter

Di masa lalu, pemimpin adalah bos. Namun kini, pemimpin harus menjadi partner bagi mereka yang dipimpin. Pemimpin tak lagi bisa memimpin hanya berdasarkan kekuasaan struktural belaka. Ken Blanchard

Inti dari kepemimpinan adalah Anda harus memiliki visi dan mengarahkan organisasi ke arah yang tepat, Anda tidak bisa meniup terompet sembarangan. Theodore M. Hesburgh





 

Syarat Seorang Pemimpin Yang baik

 1. Seorang pemimpin harus bisa melihat potensi  seseorang.
Setiap manusia tentunya diberikan kelebihan dan  kekurangan.Kesalahan terbesar bagi seorang pemimpin  adalah ketika dirinya tidak bisa melihat potensi seseorang dan menempatkannya pada tempat yang  semestinya. Begitu pentingnya perhatian bagi seorang pemimpin terhadap hal ini, maka Rasulullah saw bersabda sebagaimana hadits Rasulullah SAW, "Barang siapa yang menempatkan seseorang karena hubungan kerabat, sedangkan masih ada orang yang lebih Allah ridhoi, maka sesungguhnya dia telah mengkhianati Allah, Rasul-Nya dan orang mukmin". (HR Al Hakim).

Ketidakmampuan pemimpin dalam hal ini hanya akan membuat jama'ah atau organisasi yang di pimpinnya  menjadi tidak efektif dan efisien, bahkan tidak sedikit kesalahan pemimpin dalam hal ini menimbulkan kekacauan yang membawa kepada kehancuran.

2. Bisa mengasah potensi seseorang.
Selain ia bisa melihat potensi pada diri seseorang, seorang pemimpin dengan caranya yang paling baik, ia  bisa mengasah potensi mereka yang berada dalam  kepemimpinannya. Mengasah potensi seseorang berbeda dengan "memaksa" seseorang untuk menjadi seseorang yang tidak di inginkannya.

3. Menempatkan seseorang sesuai dengan potensi yang ia  miliki.
"Right man in the right place", adalah ungkapan yang  seringkali kita dengar. Bahwa menempatkan seseorang  itu harus berada pada tempat yang paling tepat bagi orang tersebut serta penugasannya.

4. Mengatur setiap potensi dari mereka yang di pimpinnya menjadi satu kekuatan yang kokoh.
Bangunan yang baik, kokoh dan indah tentunya tidak hanya terdiri dari satu elemen, tetapi terdiri dari berbagai elemen yang ada di dalamnya. Tentunya, penempatan dan penggunaan masing-masing elemen itulah yang sangat mempengaruhi bagaimana sebuah bangunan itu.  Perumpamaan sederhana ini bisa kita gunakan untuk memahami tugas seorang pemimpin dalam menempatkan, menggunakan mereka yang berada dalam kepemimpinannya.

Setiap orang berhak untuk menjadi pimpinan dari banyak orang. So, Jadi pemimpin?! Why Not??

Senin, 11 April 2011

Orang Bodoh yang Istimewa

Siapa bilang orang bodoh itu nggak berguna dan nggak penting? Di bawah ini adalah jenis-jenis kebodohan yang "istimewa". Mau tau? Lets check this out...



-Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya dia bisnis.. Agar bisnisnya berhasil, 
 tentu dia harus rekrut orang Pintar. Walhasil Boss-nya orang pintar adalah orang bodoh.


-Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka dia rekrut orang pintar yang tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah. 
 Walhasil orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.


-Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya mendapatkan kerja. 
 Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk membayari proposal yang diajukan orang pintar.


-Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato, maka disuruh orang pintar untuk membuatnya.


-Orang Bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH). Oleh karena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar 
 untuk membuat undang-undangnya orang bodoh.


-Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan, sementara itu orang pintar percaya.
 Tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang bodoh. Tapi toh saat itu orang bodoh sudah ada diatas.


-Orang bodoh berpikir pendek, untuk memutuskan sesuatu dipikirkan panjang-panjang oleh orang pintar,
 walhasil orang orang pintar menjadi staffnya orang bodoh.


-Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia PHK orang-orang pintar yang berkerja.
 Tapi orang-orang pintar DEMO, walhasil orang-orang pintar “meratap-ratap” kepada orang bodoh agar tetap diberikan pekerjaan.


-Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan waktu untuk bekerja keras dengan hati senang, 
 sementara orang bodoh menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.


-Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa dijadikan duit. Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.




Kesimpulan:


   1. Jangan lama-lama jadi orang pinter, lama-lama tidak sadar bahwa dirinya telah dibodohi oleh orang bodoh.
   2. Jadilah orang bodoh yang pinter dari pada jadi orang pinter yang bodoh.
   3. Kata kunci nya adalah “resiko” dan “berusaha”, karena orang bodoh berpikir pendek maka dia bilang resikonya kecil, selanjutnya dia berusaha agar resiko betul-betul kecil. Orang pinter berpikir panjang maka dia bilang resikonya besar untuk selanjutnya dia tidak akan berusaha mengambil resiko tersebut, dan mengabdi pada orang bodoh.

Nikmatnya Hidup (Bersyukur)

Selalu bersyukur akan membuat kita bahagia. Beberapa cerita berikut ini menggambarkannya. Begitu memasuki mobil mewahnya, seorang direktur bertanya pada sopir pribadinya, "Bagaimana kira-kira cuaca hari ini?" 

Si sopir menjawab, "Cuaca hari ini adalah cuaca yang saya sukai." 

Merasa penasaran dengan jawaban tersebut, direktur ini bertanya lagi, "Bagaimana kamu bisa begitu yakin?"

Supirnya menjawab, "Begini, pak, saya sudah belajar bahwa saya tak selalu mendapatkan apa yang saya sukai, karena itu saya selalu menyukai apapun yang saya dapatkan".

Jawaban singkat tadi merupakan wujud perasaan syukur. Syukur merupakan kualitas hati yang terpenting. Dengan bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tenteram, dan bahagia. Sebaliknya, perasaan tak bersyukur akan senantiasa membebani kita. Kita akan selalu merasa kurang dan tak bahagia.

Ada dua hal yang sering membuat kita tak bersyukur. Pertama, kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki. Katakanlah Anda sudah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang baik. Tapi Anda masih merasa kurang.

Pikiran Anda dipenuhi berbagai target dan keinginan. Anda begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah, mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak uang. Kita ingin ini dan itu. Bila tak mendapatkannya kita terus memikirkannya. Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan sesaat. Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi. Jadi, betapapun banyaknya harta yang kita miliki kita tak pernah menjadi "kaya" dalam arti yang sesungguhnya.

Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang "kaya". Orang yang "kaya" bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat menikmati apapun yang mereka miliki. Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan, tapi kita perlu menyadari bahwa inilah akar perasaan tak tenteram. Kita dapat mengubah perasaan ini dengan berfokus pada apa yang sudah kita miliki. Cobalah lihat keadaan di sekeliling Anda, pikirkan yang Anda miliki, dan syukurilah. Anda akan merasakan nikmatnya hidup.

Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik atasan, pasangan, dan orang-orang di sekitar Anda. Mereka akan menjadi lebih menyenangkan.

Seorang pengarang pernah mengatakan, "Menikahlah dengan orang yang Anda cintai, setelah itu cintailah orang yang Anda nikahi." Ini perwujudan rasa syukur.

Ada cerita menarik mengenai seorang kakek yang mengeluh karena tak dapat membeli sepatu, padahal sepatunya sudah lama rusak. Suatu sore ia melihat seseorang yang tak mempunyai kaki, tapi tetap ceria. Saat itu juga si kakek berhenti mengeluh dan mulai bersyukur.

Hal kedua yang sering membuat kita tak bersyukur adalah kecenderungan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa orang lain lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari kita.

Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di pekarangan sendiri. Ada cerita menarik mengenai dua pasien rumah sakit jiwa. Pasien pertama sedang duduk termenung sambil menggumam, "Lulu, Lulu."

Seorang pengunjung yang keheranan menanyakan masalah yang dihadapi orang ini. Si dokter menjawab, "Orang ini jadi gila setelah cintanya ditolak oleh Lulu." 

Si pengunjung manggut-manggut, tapi begitu lewat sel lain ia terkejut melihat penghuninya terus menerus memukulkan kepalanya di tembok dan berteriak, "Lulu, Lulu". 

"Orang ini juga punya masalah dengan Lulu?" tanyanya keheranan. 

Dokter kemudian menjawab, "Ya, dialah yang akhirnya menikah dengan Lulu."

Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki. Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi. 

Cerita terakhir adalah mengenai seorang ibu yang sedang terapung di laut karena kapalnya karam, namun tetap berbahagia. Ketika ditanya kenapa demikian, ia menjawab, "Saya mempunyai dua anak laki-laki. Yang pertama sudah meninggal, yang kedua hidup di tanah seberang. Kalau berhasil selamat, saya sangat bahagia karena dapat berjumpa dengan anak kedua saya. Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya juga akan berbahagia karena saya akan berjumpa dengan anak pertama saya di surga." 


6 Tips PeDe

BERDIRI TEGAK, Langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah merubah penampilan, berdirilah yang tegak, busungkan dada dan coba tampillah sempurna. Pokoknya jangan sampai kelihatan lecek dech, soalnya penampilan seseorang akan menentukan penilaian orang lain, buatlah kesan pertama begitu menggoda selanjutnya terserah anda. 

BERSIKAP ASERTIF, Mulai sekarang cobalah merubah sikap, jadilah orang yang tahu kapan harus berkata tidak dan kapan berkata ya. Coba sekali-kali untuk tidak terlalu membayangkan orang lain akan berkomentar apa tentang diri kamu. Dan jangan takut bikin perubahan. 

OBYEKTIF MENILAI DIRI SENDIRI. No body's perfect, nggak ada orang lain di dunia ini yang sempurna, dan nggak ada juga orang di dunia ini yang benar² nggak berguna. Karenanya jujurlah menilai diri sendiri, jangan selalu menganggap dirimu tidak mampu dan orang lain selalu lebih unggul. Semuanya sama meski punya keahlian yang berbeda, jadi buat apa minder....??? Nggak ada untungnya. 

BUANG RASA TAKUT. Biasanya orang yang gak pede selalu kesulitan untuk mengungkapkan siapa dirinya pada orang lain. Cara mudah untuk berani menghadapi oarang lain adalah menatap mata lawan bicara kita, tapi jangan memandanginya. Menatap lain dengan memandang, kalau memandang biasanya kamu memperhatikan lawan bicaramu, bagaimana cara bicaranya, bagaimana mimik wajahnya. Boleh saja seperti itu asal jangan kelewatan, apalagi kalo sampi ngiler nggak karuan. 

SEDIKIT BASA BASI. Cobalah untuk bersikap basa basi, tapi jangan sampai basi beneran karena akan membosankan. Tidak semuanya basa-basi itu jelek kok, untuk meningkatkan rasa percaya diri kemu boleh juga mencobanya. 

BICARALAH YANG LUGAS. salah satu ciri orang yang kurang pede adalah tidak bicara secara lugas, selalu muter². Dan biasanya terlalu banyak berkata, eeeeeeeeeeeeeeeeeeeee, anu dan yang sejenisnya, misalnya. " saya akan eeeee, anu, saya kan anu......". 

SELAMAT MENCOBA. JUST TOBE YOUR SELF! 

Minggu, 10 April 2011

Meredam Rasa Tersinggung

Salah satu hal yang sering membuat energi kita terkuras adalah timbulnya rasa ketersinggungan diri. Munculnya perasaan ini sering disebabkan oleh ketidaktahanan kita terhadap sikap orang lain.
Ketika tersinggung, minimal kita akan sibuk membela diri dan selanjutnya akan memikirkan kejelekan orang lain. Hal yang paling membahayakan dari ketersinggungan adalah habisnya waktu kita menjadi buah roh.
Efek yang biasa ditimbulkan oleh rasa tersinggung adalah kemarahan. Jika kita marah, kata-kata jadi tidak terkendali, stress meningkat, dan lainnya. Karena itu, kegigihan kita untuk tidak tersinggung menjadi suatu keharusan.
Apa yang menyebabkan orang tersinggung? Ketersinggungan seseorang timbul karena menilai dirinya lebih dari kenyataan, merasa pintar, berjasa, baik, tampan, dan merasa sukses.
Setiap kali kita menilai diri lebih dari kenyataan bila ada yang menilai kita kurang sedikit saja akan langsung tersinggung. Peluang tersinggung akan terbuka jika kita salah dalam menilai diri sendiri. Karena itu, ada sesuatu yang harus kita perbaiki, yaitu proporsional menilai diri.
Teknik pertama agar kita tidak mudah tersinggung adalah tidak menilai lebih kepada diri kita. Misalnya, jangan banyak mengingat-ingat bahwa saya telah berjasa, saya seorang guru, saya seorang pemimpin, saya ini orang yang sudah berbuat. Semakin banyak kita mengaku-ngaku tentang diri kita, akan membuat kita makin tersinggung.

Ada beberapa cara yang cukup efektif untuk meredam ketersinggungan
Pertama, belajar melupakan.
Jika kita seorang sarjana maka lupakanlah kesarjanaan kita. Jika kita seorang direktur lupakanlah jabatan itu. Jika kita pemuka agama lupakan kepemuka agamaan kita. Jika kita seorang pimpinan lupakanlah hal itu, dan seterusnya. Anggap semuanya ini berkat dari Allah agar kita tidak tamak terhadap penghargaan. Kita harus melatih diri untuk merasa sekadar hamba Allah yang tidak memiliki apa-apa kecuali berkat ilmu yang dipercikkan oleh Allah sedikit. Kita lebih banyak tidak tahu. Kita tidak mempunyai harta sedikit pun kecuali sepercik titipan berkat dari Allah. Kita tidak mempunyai jabatan ataupun kedudukan sedikit pun kecuali sepercik yang Allah telah berikan dan dipertanggung jawabkan. Dengan sikap seperti ini hidup kita akan lebih ringan. Semakin kita ingin dihargai, dipuji, dan dihormati, akan kian sering kita sakit hati.
Kedua, kita harus melihat bahwa apa pun yang dilakukan orang kepada kita akan bermanfaat jika kita dapat menyikapinya dengan tepat.
Kita tidak akan pernah rugi dengan perilaku orang kepada kita, jika bisa menyikapinya dengan tepat. Kita akan merugi apabila salah menyikapi kejadian dan sebenarnya kita tidak bisa memaksa orang lain berbuat sesuai dengan keinginan kita. Yang bisa kita lakukan adalah memaksa diri sendiri menyikapi orang lain dengan sikap terbaik kita. Apa pun perkataan orang lain kepada kita, tentu itu terjadi dengan izin Allah. Anggap saja ini episode atau ujian yang harus kita alami untuk menguji keimanan kita.
Ketiga, kita harus berempati.
Yaitu, mulai melihat sesuatu tidak dari sisi kita. Perhatikan kisah seseorang yang tengah menu ntun gajah dari depan dan seorang lagi mengikutinya di belakang Gajah tersebut.
Yang di depan berkata, "Oh indah nian pemandangan sepanjang hari". Kontan ia didorong dan dilempar dari belakang karena dianggap menyindir. Sebab, sepanjang perjalanan, orang yang di belakang hanya melihat pantat gajah.
Karena itu, kita harus belajar berempati. Jika tidak ingin mudah tersinggung cari seribu satu alasan untuk bisa memaklumi orang lain. Namun yang harus diingat, berbagai alasan yang kita buat semata-mata untuk memaklumi, bukan untuk membenarkan kesalahan, sehingga kita dapat mengendalikan diri.
Keempat, jadikan penghinaan orang lain kepada kita sebagai ladang peningkatan kwalitas diri dan kesempatan untuk mempraktekkan buah - buah roh. 
Yaitu, dengan memaafkan orang yang menyakiti dan membalasnya dengan kebaikan. Memang susah sih, tapi ada pepetah bilang: orang yang paling kuat di antara orang-orang yang kuat adalah orang yang dapat menahan amarahnya. So, be stong? Why not?!

Ciri-Ciri Orang Kaya Yang Sebenarnya

1. ORANG KAYA BISA MEMBERI :
Seseorang bisa dikatakan kaya kalo sudah bisa memberi. Mengapa?
Logikanya gini : orang kaya hartanya sudah terlalu banyak dan dia sering bingung harus taruh di mana.
Daripada mubazir, tercecer-cecer, rusak dimakan tikus, atau bahkan dicuri orang, mending berikan saja pada orang yg membutuhkan. Nilainya tidak masalah. Mau kasih orang Rp 100 perak atau Rp 100 ribu. Pokoknya siapapun yang bisa memberi, dia SUDAH PASTI ORANG KAYA.


2. ORANG KAYA TIDAK REWEL :
Kembalian dari toko kurang Rp 50 perak? Pelayan di restoran jorok? Pakaian pramusaji gak rapi? So what?
Pada dasarnya, ketika Anda membeli sesuatu, pergi ke restoran, ke hotel, atau ke mana pun, dan ada orang yang "melayani" Anda, logikanya orang itu punya posisi di bawah Anda (namanya juga pelayan....) .
Jadi sangat tidak wajar kalau kita menuntut orang yang melayani kita itu haruslah orang yang sangat rapi, sangat sopan, cerdas, dan perfeksionis. Bayangkan pembantu di rumah Anda jauh lebih rapi, lebih sopan, dan lebih pintar daripada Anda. Gimana perasaan Anda? Bisa-bisa, teman-teman Anda mengira Andalah pelayannya, bukan Tuannya.
Karena itu, kalo pelayan yang melayani Anda tidak rapi, toko yang Anda kunjungi lusuh, pegawai toko tidak tersenyum pada Anda/jutek, atau pramusaji lupa/kurang mengembalikan uang belanjaan Anda, Anda cukup tersenyum pada mereka. Gak apa-apa. Itu adalah hal wajar, karena mereka ada untuk melayani Anda. Dan seorang pelayan tidak harus lebih baik daripada Anda.


3. ORANG KAYA TIDAK PERHITUNGAN :
Orang kaya tidak pernah mikir soal hitung-hitungan. Kalo teman yang minjam uang telat ngembaliin, ya udahlah. Toh cuman 1-2 hari atau 1-2 tahun. Ngapain diributin? Toh uang di rumah masih ada kok.
Dan lagi kalo dia gak ngembaliin, ya ngapain harus ngejar dia atau maksa bayar, sampe manggil tukang pukul buat ngancam-ngancam segala?
Justru orang kaya punya sikap yang berpasrah. Kalo yang minjam tidak bisa mengembalikan, ya udah. Pasrahkan saja uangnya. Uang bukan hal besar buat orang kaya. Justru hati yang besar. Itu yg terpenting.
Orang berhati besar dapat terlihat dari sikapnya yang bisa berpasrah. Hanya orang kaya yang punya hati besar.


4. ORANG KAYA TIDAK MEMINTA-MINTA :
Orang kaya tidak pernah minta-minta pada tetangga atau sodara-sodaranya. Mereka punya harga diri yang cukup tinggi, dan selalu berusaha untuk mencukupkan dirinya sendiri.
Tidak ada kata susah bagi orang kaya. Bisa makan Nasi dan garam saja sudah menjadi kebanggaan sendiri.
Ya lho, itu makanan paling mewah yang pernah ada di dunia ini. Carilah orang-orang di dunia, dan tantang mereka untuk makan Nasi dan Garam saja. Siapa yg bersedia? Hanya orang-orang berhati emas yang mampu bisa menikmati makanan semewah itu. Dan hanya orang-orang kayalah yang punya hati yang terbuat dari emas.


5. ORANG KAYA TIDAK IRI :
Mengapa harus iri dengan tetanga yang punya mobil baru? Mengapa harus dengki pula dengan teman yang punya rumah mewah? Kita orang kaya kok. Kita punya semua yang mereka miliki, dan semuanya abadi.
Tidak perlu takut digusur setiap saat, tidak perlu takut kebanjiran, tidak perlu pusing mikirin gimana bayar cicilan dan pajaknya setiap bulan.
Dan yang pasti, tidak perlu takut bakal dicuri atau dibobol orang. Semuanya aman dan ga pake ribet. Tidak perlu bayar biaya sewa Body-Guard seperti teman-teman dan tetangga Anda.
Coba pikir, dengan semua kekayaan yang kita miliki dan fasilitas serba "wah" semacam itu, masih perlukah Anda iri pada tetangga dan teman-teman Anda?


6. ORANG KAYA TIDAK GAMPANG MARAH :
Orang ngomongin kita? Ngatain kita? Atau bahkan mencibir kita? Terus kenapa?
Anda merasa bermasalah? Saya gak tuh. Karena saya orang kaya. Mengapa? Lha, orang kaya itu punya wawasan yang luas.
Justru dengan wawasan luaslah kita bisa kaya seperti sekarang. Bukti kalo orang berwawasan luas adalah dia bisa menerima segala hal, termasuk cibiran, omongan miring, dan gosip tentang dirinya. Dia akan menampung semuanya dan tidak memendamnya. Dia tidak akan frontal membalas semua omongan miring itu. Ngapain ngehabisin tenaga dan waktu buat gituan? Orang kaya justru memusatkan pikirannya untuk mencari cara agar bisa menjadi "lebih kaya".
Jadi, buat marah-marah, caci maki orang, atau ngatain orang. gak deh. Itu bukan gawean orang kaya.


7. ORANG KAYA PUNYA PRINSIP :
Orang kaya tahu harus ke mana. Karena itu dia gak gampang dipelintir, dibeli, atau disuap orang. Jalannya jelas, dan komitmennya kuat. Dia akan melihat apa yang buruk dan yang baik dengan sangat transparan, tidak ada istilah zona abu-abu.
Dia punya pertimbangan yang baik dan berani mengambil keputusan serta tanggung jawab dari keputusan yang diambilnya. Gak ada cerita melimpahkan tanggung jawab ke orang lain. Itu gak ada harga diri namanya. Orang kaya kok gak punya harga diri? Memalukan sekali !!!


8. ORANG KAYA MENGHARGAI ORANG LAIN :
Siapapun teman dan lawan kita, di mata orang kaya, semuanya sama. Orang Kaya sangat bisa mengayomi dan berdialog dengan siapapun tanpa prasangka. Orang kaya itu gak picik.
Mereka akan sangat antusias menemui lawan yang mengajak bertemu dan berdamai. Mereka juga akan sangat menghargai saran orang-orang, baik yang membangun apalagi yang menjatuhkan. Dia bahkan akan serta merta memeluk orang-orang yang berempati maupun yang tidak bersimpati padanya. Semua orang di matanya sama. Dia memang bukan Tuhan, dan tentu saja porsi persahabatan dengan teman dan musuh juga dia bedakan.
Namun dalam kondisi apapun, ketika orang (baik musuh dan teman sekalipun) membutuhkan dirinya, dia akan selalu ada.


9. ORANG KAYA PUNYA TATA KRAMA :
Dalam tradisi orang Tionghua, orang itu bisa kaya kalo menghormati orang tua. Gak percaya? Tengoklah tradisi pemberian angpao. Anda baru bisa dapat angpao dari orang tua kalo Anda bersujud 3X dan menyodorkan air teh pada orang tua. Semakin banyak angpao, berarti semakin kayalah Anda.
Karena itu, orang Tionghua sangat menekankan sikap sopan pada orang tua. Tidak perduli bagaimana kasarnya orang tua mereka, tetapi anak-anak selalu menjunjung orang yang lebih tua itu. Mereka akan bersikap sopan, selalu menolong, dan bahkan selalu menghargai para tetua. Tanpa mengeluh. Tanpa dendam.
Jadi, jika ingin menjadi kaya, tetap kaya, bahkan semakin kaya, kuncinya hanya satu : hormatilah orang tua/orang yang dituakan. Lakukan dengan hati yang iklas. Tanpa menunggu waktu lama, hartamu akan bertambah banyak.
Inilah ciri-ciri Orang Kaya yang benar-benar kaya sekaya-kayanya.
Jika Anda telah melakukan semua hal ini, maka sudah sangat jelas kalau Anda adalah orang kaya.


Tetapi, jika Anda tidak melakukan semuanya, tidak perduli berapa besar hartamu di tabunganmu, dana investasi, atau reksadanamu, engkau hanyalah orang miskin yang paling hina di dunia ini.

So.... Jika ingin sukses dan jadi orang paling kaya di dunia : lakukanlah hal ini !!!
Dan jika semuanya Anda lakukan, sudah dapat dipastikan : Andalah ORANG TERKAYA DI DUNIA !

Sabtu, 09 April 2011

Ada Kebaikan Di Setiap Keadaan

Sesungguhnya, tidak ada yang disebut dengan ketidak beruntungan. Karena semua kejadian pasti memiliki sisi lain atau hikmah tersendiri baik bagi kita meupun orang lain. Mereka menyebutnya ketidak beruntungan atau kesialan karena mereka belum menemukan hikmah dari kejadian yang mereka alami.
Dalam Al-Quran di cantumkan:
“..... boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (Surah al-Baqarah, ayat 216)
Semua takdir adalah baik, karena Allah mempunyai kehendak yang baik untuk semua makhluknya. Adapun beberapa keadaan yang dianggap oleh manusia sebagai sebuah kesulitan. Pada dasarnya, tidak ada masalah yang tidak bisa di selesaikan. pasti ada saja jalan keluarnya jika kita yakin.
“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.....”
(Surah al-Baqarah, ayat 286)
Tingkat tertinggi dalam taraf hidup manusia adalah ketika kita telah merasakan rasa serba cukup untuk setiap hal dalam kehidupan kita. Andaikan kita miskin, cacat, atau dalam keterpurukan yang lain, kita masih dapat meraih tingkat tersebut dalam hidup kita. Caranya adalah terus bersyukur serta bersabar atas semua yang telah kita alami dan kita dapatkan dapatkan. Dengan begitu, kita tidak akn merasa kekurangan dan bahkan dapat merasakan kebahagiaan walaupun dalam suasana yang di anggap orang lain kekurangan. Dalam hal ini, iman tetap menjadi pemeran utama. Rasa percaya terhadap kebaikan yang akan di berikan Tuhan untuk kita akan membuat hati kita kuat dan dapat menumbuhkan sikap sabar, sikap menerima dan tumbuhlah rasa syukur yang akan membuat kita senantiasa merasa serba cukup dan tidak kekurangan.
Dalam Al-Quran di sebutkan:
“Kerana sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Surah al-Insyirah, ayat 5-6)
Sungguh indah jika kita dapat mensyukuri apa yang ada dalam kehidupan kita.